Breaking News

09 September 2025

Apa Bentuk Kurikulum Berbasis Cinta? Kemenag: Jangan Menghajar, Tapi Mengajar

 hanapibani.com

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله و الحمد لله
اللهم صل على سيدنا محمد و على أله
 Ùˆ صحبه أجمعين

Salam Sahabat Hanapi Bani.

💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥

Ciputat --- Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) terus digaungkan sebagai upaya menanamkan nilai kasih sayang di lingkungan pendidikan keagamaan di Indonesia.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan bahwa pendidikan berbasis cinta harus menerapkan prinsip afirmasi positif dalam implementasinya.

“Proses pendidikan kita yang berbasis cinta itu tidak boleh marah, tapi ramah. Tidak boleh membidik, tapi mendidik. Jangan menghina, tapi membina. Jangan menghajar, tapi mengajar, dan selalu merangkul bukan memukul,” ujar Kang Dhani --sapaan akrabnya-- dalam Dialog dari Hati: Kurikulum Berbasis Cinta di Ciputat, Minggu (7/9/2025).

Kang Dhani menjelaskan, pemahaman cinta, termasuk dalam implementasi pendidikan, harus dilakukan secara proporsional. Ia mengingatkan adanya batasan yang perlu ditaati dalam penerapannya pada berbagai aspek kehidupan.

Menurutnya, cinta harus berlandaskan nilai ilahi. Hal ini karena cinta merupakan jembatan manusia dengan ajaran-ajaran ketuhanan. “Ini adalah cara yang secara proporsional menempatkan cinta pada ruang-ruang ilahiah. Tidak kemudian dia menafikan nilai-nilai kebenaran,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan (Pusbangkom SDM-PK) BMBPSDM Kemenag RI, Mastuki, menyampaikan bahwa pendidikan diibaratkan wadah untuk menerangi anak didik agar mampu menjadi cahaya dalam kegelapan.

"Kurikulum cinta fokus pada pengajaran nilai-nilai cinta, empati, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari," ujar Mastuki.

Mastuki juga mengutip pesan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang menekankan pentingnya spirit cinta yang menyatu dalam keseharian di lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Cinta, lanjut Mastuki, bukan sekadar mata pelajaran, melainkan pembudayaan dan pembelajaran yang hidup.

"Kepada guru dan pendidik, Menag berpesan mengajarkan KBC itu adalah proses pembatinan, spiritualization of subject," ungkapnya.

Menurut Mastuki, KBC tidak hanya mengajarkan siswa untuk mencintai diri sendiri, tetapi juga menghargai, memahami, dan menyayangi orang lain tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau golongan.

"Ibarat benih, cinta tak hanya ditanam lalu dibiarkan, ia perlu dirawat, disiram, dan dipupuk dengan sepenuh cinta, disiangi dari kemungkinan hama yang menyerang," katanya.

Ia menambahkan, konsep dialog dari hati dalam kegiatan tersebut mengandung makna, filosofi, dan nilai cinta dalam pembelajaran. Dialog ini diharapkan menghadirkan suasana indah penuh cinta yang dapat dirasakan, meresonansi ke berbagai penjuru, dan dinikmati para pencari cinta.

"Semoga forum ini membawa berkah, menginspirasi para tamu undangan, dan memberikan bekal penuh makna kepada para peserta," ungkapnya.

Ingin Selalu Update dengan Informasi Penting Seputar Pendidikan Islam?

Bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi terkini, tips praktis, dan pembaruan penting lainnya langsung di genggaman, bergabunglah sekarang juga dengan Saluran WhatsApp Hanapi Bani!

🌟 Kenapa harus bergabung?

  • Informasi Eksklusif: Dapatkan berita dan panduan langsung terkait dunia pendidikan Islam.
  • Update Cepat: Tidak perlu repot mencari informasi, semuanya disampaikan langsung ke WhatsApp Anda.
  • Komunitas Aktif: Bertemu dengan guru, operator, dan stakeholder pendidikan yang memiliki visi yang sama.

📲 Klik link berikut untuk bergabung:
👉 https://whatsapp.com/channel/0029VajRcL9BFLgM75JGmk3A 

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari komunitas yang selalu update dan terhubung!


Cek Mukena Traveling Terbaru Mini Pouc 2in1 Laser Cut Motif Bahan Katun Micro Premium Free Tasbih dengan harga Rp47.250. Dapatkan di Shopee sekarang! https://s.shopee.co.id/5AirrtWsPC?share_channel_code=1

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang "Apa Bentuk Kurikulum Berbasis Cinta? Kemenag: Jangan Menghajar, Tapi Mengajar", semoga bermanfaat.

Terimakasih atas kunjungannya, mohon doa' agar kami sekeluarga diberikan kesehatan dan blog ini terus berkembang serta berguna bagi semua orang.
Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.

Untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami  HANAPI BANI 

atau gabung Group kami;

Youtube ;(Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)

WA 5 ; (Klik DISINI)
WA 6 ; (Klik DISINI)
WA 7 ; (Klik DISINI)
WA 8 ; (Klik DISINI)
WA 9 ; (Klik DISINI)
WA 10 ; (Klik DISINI)
WA 11 ; (Klik DISINI)
WA 12 ; (Klik DISINI)
WA 13 ; (Klik DISINI)
WA 14 ; (Klik DISINI)
WA 15 ; (Klik DISINI)
WA 16 ; (Klik DISINI)
Pengumuman WA #1 ;(Klik DISINI)
Pengumuman WA #2 ;(Klik DISINI)
Telegram ; (Klik DISINI)
Bip ; (Klik DISINI)
Halaman FB 
(Klik DISINI)

Ùˆ ØµÙ„Ù‰  Ø§Ù„له Ø¹Ù„Ù‰ سيدنا محمد Ùˆ على أله
 Ùˆ صحبه Ùˆ سلم أجمعين
ثم السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Protected by Copyscape 


0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Soal PTS Matematika Kelas 6 Semester 1 dan Jawaban

السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا محمد Ùˆ على أله  Ùˆ صحبه أجمعين Salam Sahabat  Hanapi...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI