Breaking News

30 Oktober 2018

Cerita Guru by Ujang Laksana


Saya adalah seorang guru madrasah..
Setiap pagi sebelum berangkat mengajar saya menyempatkan diri merawat tanaman padi di sawah.. Ya meskipun tak terlalu luas tapi inilah tabungan kehidupan saya.. ketika mempunyai beras tak ada lauk pun bahagia rasanya.

Setelah selesai dari sawah barulah saya berangkat ke Madrasah.
Selesai pelajaran di madrasah saya tak langsung pulang, saya harus membersihkan lingkungan madrasah terlebih dahulu, sebab selain sebagai guru saya pun merangkap sebagai petugas kebersihan yang bagi sebagian orang malu melakukaknnya dengan alasan gengsi. alhamdulillah itu jadi tambahan honor meskipun tak seberapa.

Sesampainya di rumah saya tak seperti yang lain, bisa istirahat, tidur siang, makan di luar, atau bahkan mungkin berbelanja dengan rekan kerja.
Saya harus mencari penghasilan tambahan dengan membantu isteri membuat kerajinan tangan. disamping menambah penghasilan kebersamaan seperti itulah yang membuat kami bertahan.
Sore hari saya kembali merawat tanaman di sawah karena pagi-pagi waktu saya tak terlalu banyak.

Saya memang mengharapkan diangkat jadi PNS tapi itu bukan tujuan. Dulu orang tua pernah mengingatkan "Nak jadi guru itu tak seperti yang kau bayangkan, baju berseragam rapi, celana bersetrika, sepatu mengkilat, tas tak pernah lupa dibawa..itu hanya terlihat dari penampilan.. Jauh di lubuk seorang guru mereka menangis melihat kenyataan yang tak seperti penampilan, Bapak tak melarangmu jadi guru tapi pikirkanlah anakku..Ketika kau sudah melangkah pantang untuk menyerah" Aku mantap memilih menjadi seorang guru karena bagiku membagikan ilmu dan pengetahuan adalah tabunganku kelak yang akan terus mengalir saat aku tak lagi menikmati indahnya kehidupan ini.
Mengeluh dengan keadaan justru akan menambah beban pikiran.

Dengan pengabdianku sekarang alhamdulillah saya masih bisa tetap tersenyum, anak dan isteri pun demikian, mereka tak pernah merasa susah meskipun harus hidup sederhana.

Marilah menerima apapun kehendak sang penguasa.. Ada hikmah di balik segala
Ayam menahan lapar demi mengerami telurnya agar menetas
Ulat menahan lapar demi menajadi kupu-kupu yang indah
Ular menahan lapar untuk melepas kulitnya agar lebih cantik
Begitu pun manusia harus mengalami ujian untuk mendapat kesuksesan.

innama'al 'usri yusraan..innama'al 'usri yusraan

Oleh : Ujang Laksana
0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Penyelenggaraan dan Panduan Logo HAB ke-79 Kementerian Agama RI Tahun 2025

السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا محمد Ùˆ على أله  Ùˆ صحبه أجمعين Salam Sahabat  Hanapi Bani . ...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI