Breaking News

19 Oktober 2018

KISAH DI BALIK QASIDAH BUSYROLANA



Pada waktu itu kunjungan Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki pertama kali di Kwitang. Di saat itu masih ada Al Habib Ali bin Husein Al Attas.

Di saat Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki usai memberikan ceramahnya, Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki meminta kepada Al Habib Muhammad Al Habsyi (anak dari Al Habib Ali Al Habsyi shohibul Majlis Kwitang) agar di perkenankan para muridnya menyenandungkan Qasidah Busyrolana.

Di saat Qasidah di senandungkan tak henti hentinya Al Habib Ali bin Husein Al attas yang pada waktu itu hadir dalam keadaan kurang sehat menangis terus.

Dan Al Habib Ali bin Husein Al attas di dalam tangisnya selalu menyebut-nyebut nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Saat selesai dibaca Qasidah tersebut, Al Habib Ali bin Husein Al Attas bersuara yang didengar oleh para Habaib dan Ulama yang ada di depan Mimbar.

Al Habib Ali bin Husein Al Attas waktu itu berkata dengan bait Qasidah;
_"Ya Rasulullahi Ji'na lii ziaroh Qosidina, Nartaji minkas syafa'ah, indarrobil 'alamiina"_

"Wahai Rasulullah ﷺ kami datang untuk bermaksud ziarah, kami berharap darimu syafa'at kelak di hadapan Rabbul 'alamiin"

Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki pun bertanya pada Al Habib Ali bin Husein Al Attas, apa gerangan yang membuatnya menangis dan tidak henti-hentinya menyebut nama Rasulullah ﷺ.

Lalu kemudian, Al Habib Ali bin Husein Al Attas menjawab:
_"Aku tidak bisa menahan air mata ini karena di hadapanku ada Rasulullah ﷺ dan bergembira dengan dibacakannya Qosidah tersebut *(BUSYROLANA)*"_

 *۰۞۰ بشری لنا ۰۞۰*

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا

Kebahagiaan milik kami karena kami memperoleh harapan dan hilang sudah semua kesusahan, lengkap sudah semua kebahagiaan

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا والدهر أنجز وعده ، والبشر اضحی معلنا

Dan waktu sudah menepati janjinya dan kebahagiaan menampakkan kemuliaan kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا يانفس طيبی باللقا ، ياعين قری اعينا

Wahai jiwa bahagialah, karena kau akan berjumpa dia.. Wahai mata, tenanglah dan tenanglah.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا هذا جمال المصطفی ، أنواره لاحت لنا

Lihat! Inilah keindahan Al Musthofa, cahayanya memancar-mancar menembus jiwa kita.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا ياطيبة ماذا نقول ، وفيك قدحل الرسول

Duhai Thoybah (Madinah), apa yang bisa kami katakan? Jika Rasul telah mendiami wilayahmu.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا وکلنا نرجوالوصول ، لمحمد نبينا

Dan kami semua ingin berjumpa dengan Muhammad, Nabi kami

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا ياروضة الهادی الشفيع ، وصاحبيه والبقيع

Duhai taman Nabi pembawa petunjuk dan pemberi syafa’at dan kedua temannya serta tanah Baqi’.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا أکتب لنا نحن الجميع ، زيارة لحبيبنا

Catatlah kami semua, bahwa kami berziarah kepada kekasih kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا صل وسلم ياسلام ، علی النبی ماحی الظلام

Wahai Tuhan yang Maha Pemberi keselamatan, berikan sholawat dan salam kepada Nabi pengikis kegelapan.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا والال والصحب الکرام ، ماأنشدت بشری لنا

Juga kepada keluarga nabi, para sahabat yang mulia, selama disenandungkan Qosidah ”Busyrolana”
0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Catat, Ini Enam Gagasan Menag Nasaruddin untuk Pemberantasan Korupsi

  Menag Nasaruddin Umar sedang menyampaikan gagasannya tentang Peran Agama dalam Pemberantasan Korupsi, di Jakarta, Jumat (13/12/2024) السلا...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI