بسم الله Ùˆ الØÙ…د لله
اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا Ù…ØÙ…د Ùˆ على أله
Ùˆ ØµØØ¨Ù‡ أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا Ù…ØÙ…د Ùˆ على أله
Ùˆ ØµØØ¨Ù‡ أجمعين
Salam Sahabat Hanapi Bani.
Di balik senyapnya lorong-lorong kantor pemerintahan, tersimpan kegelisahan yang tak kasat mata namun sangat nyata. Para pejabat fungsional, khususnya di lingkungan Kementerian Agama, hari-hari ini tengah dilanda keresahan yang mendalam. Bukan karena kurang semangat atau minim dedikasi—justru sebaliknya. Mereka telah memenuhi segala persyaratan untuk melangkah naik dalam jenjang kariernya. Namun, langkah itu terhenti bukan oleh kekurangan kompetensi, melainkan oleh ketidakpastian persetujuan formasi dari Kementerian PAN-RB.
Formasi jabatan fungsional kini ibarat oase di tengah padang gurun: sangat dibutuhkan, namun sulit dijangkau. Di tengah semangat para ASN yang terus menyala untuk mengabdi dan meningkatkan kualitas layanan publik, justru mereka harus tertahan oleh proses birokrasi yang berjalan begitu lamban. Bayangkan, betapa banyak Guru, Pranata Humas, Arsiparis, hingga Analis Keuangan yang telah berhasil lulus uji kompetensi—tetapi harus menunggu dalam ketidakpastian karena formasi jabatan belum juga mendapat restu dari pusat.
Padahal, Biro SDM Kementerian Agama sudah berupaya keras, cepat, dan cermat dalam mengajukan dan memverifikasi usulan formasi. Namun sayangnya, otoritas final tetap berada di tangan Kementerian PAN-RB—yang justru terkesan tak tergesa-gesa dalam menanggapi kebutuhan nyata ini.
Sungguh ironis. Kementerian PAN-RB, sebagai simbol reformasi birokrasi, seharusnya menjadi lokomotif pelayanan publik yang gesit, efisien, dan memberi teladan. Tetapi dalam kasus ini, justru seakan menjadi simpul kemacetan. Bukankah seharusnya mereka yang mendorong perubahan justru menjadi contoh terbaik dalam berbenah?
Akibat dari keterlambatan ini tak main-main. Ada tiga dampak serius yang perlu kita sadari:
-
Sertifikat kompetensi terancam kedaluwarsa—hasil kerja keras yang bisa jadi sia-sia.
-
Karier ASN tertunda—meskipun mereka telah siap dan layak untuk naik jenjang.
-
Motivasi menurun—yang berpotensi menurunkan kualitas pelayanan publik yang seharusnya terus ditingkatkan.
Para pejabat fungsional sejatinya tidak menuntut yang muluk-muluk. Mereka hanya ingin proses yang adil, cepat, dan transparan. Mereka berharap Kementerian PAN-RB dapat:
-
Menyederhanakan prosedur pengajuan formasi
-
Menyediakan sistem pelacakan status usulan formasi yang transparan
-
Memberikan penjelasan terbuka mengenai hambatan dan estimasi waktu proses
Satu hal yang perlu kita garis bawahi: formasi bukan sekadar angka atau birokrasi teknis. Ia adalah cermin dari harapan, perjuangan, dan masa depan para ASN yang ingin terus berkontribusi lebih besar. Keterlambatan persetujuan bukan hanya menghambat karier individu, tetapi juga menahan laju kemajuan institusi dan pelayanan masyarakat.
Kini, harapan besar itu tertuju kepada Kementerian PAN-RB. Sudah saatnya mereka menjawab keresahan ini dengan langkah nyata. Sebab dalam setiap tumpukan berkas formasi yang menanti persetujuan, tersimpan kisah dedikasi, mimpi, dan cita-cita para aparatur yang ingin terus mengabdi.
Semoga ketulusan harapan ini tidak jatuh di ruang sunyi birokrasi, tetapi menjadi panggilan moral untuk mempercepat perubahan yang nyata dan bermakna.
Cek Seragam korpri terbaru Krah hitam full furing // baju korpri terbaru kerah hitam // baju seragam korpri terbaru lapis furing // seragam korpri pria terbaru // seragam korpri wanita terbaru // seragam korpri terbaru pria dan wanita dengan harga Rp75.000. Dapatkan di Shopee sekarang! https://s.shopee.co.id/LajTEDQEU?share_channel_code=1
Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.
Untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
atau gabung Group kami;
Youtube ;(Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)
WA 5 ; (Klik DISINI)
WA 6 ; (Klik DISINI)
WA 7 ; (Klik DISINI)
WA 8 ; (Klik DISINI)
WA 9 ; (Klik DISINI)
WA 10 ; (Klik DISINI)
WA 11 ; (Klik DISINI)
WA 12 ; (Klik DISINI)
WA 13 ; (Klik DISINI)
WA 14 ; (Klik DISINI)
WA 15 ; (Klik DISINI)
WA 16 ; (Klik DISINI)
Pengumuman WA #1 ;(Klik DISINI)
Pengumuman WA #2 ;(Klik DISINI)
Telegram ; (Klik DISINI)
Bip ; (Klik DISINI)
Halaman FB (Klik DISINI)