Breaking News

30 November 2017

"DEMANG LEHMAN" Kesaktian, Kesetiaan dan Pemenggalan Kepala.


Foto Kumpulan Cerita Rakyat Banjarmasin.

Demang Lehman adalah seorang panglima kesultanan Banjar, beliau adalah salah satu orang kepercayaan dari Sultan Hidayatullah dan terus berjuang disisi beliau sampai akhir hayat.
Beliau adalah salah satu KIAI yaitu pimpinan lalawangan Riam Kanan. Lalawangan adalah daerah bagian yg ada dikesultanan Banjar. Sekarang bisa disebut sbg kabupaten.
Beliau dikenal orang yg sangat sakti mandraguna, beliau adalah org yg sangat ditakuti belanda. Beberapa siasat licik untuk membunuh demang lehman selalu gagal. Sampai pada akhirnya beliau ditangkap dengan cara disekap saat beliau selesai sholat subuh disebuah surau dan tanpa membawa senjata apapun. Pemerintah Belanda menetapkan hukuman gantung terhadap pejuang yang tidak kenal kompromi ini. Dia menjalani hukuman gantung sampai mati di Martapura, sebagai pelaksanaan keputusan Pengadilan Militer Belanda tanggal 27 Februari 1864. Pejabat-pejabat militer Belanda yang menyaksikan hukuman gantung ini merasa kagum dengan ketabahannya menaiki tiang gantungan tanpa mata ditutup.Urat mukanya tidak berubah menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Tiada ada satu keluarganyapun yang menyaksikannya dan tidak ada keluarga yang menyambut mayatnya. Setelah selesai digantung dan mati, kepalanya dipotong oleh Belanda dan dibawa oleh Konservator Rijksmuseum van Volkenkunde Leiden. Kepala Demang Lehman disimpan di Museum Leiden di Negeri Belanda, sehingga mayatnya dimakamkan tanpa kepala.
Sebelum digantung beliau berteriak keras
"Dangar-dangar barataan! Banua Banjar lamun kahada lakas dipalas lawan banyu mata darah, marikit dipingkuti Walanda!" .
0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

  Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Majelis Masyayikh السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI