Breaking News

06 April 2021

"Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw. ke Yatsrib" - Materi SKI MI


 

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله و الحمد لله
اللهم صلى على سيدنا محمد و على أله
 Ùˆ صحبه أجمعين

1. Rencana Jahat yang akan Dilakukan kaum Kafir Quraisy

Kaum muslimin semakin hari semakin banyak yang hijrah ke Yatsrib. Melihat gejala ini, kaum kafir Quraisy merasa khawatir jika kota Yatsrib akan menjadi pusat perkembangan agama Islam. Oleh karena itu, mereka harus bertindak cepat menghadapi Nabi Muhammad Saw. sebelum beliau melaksanakan hijrah.

Kepala-kepala suku Quraisy dikumpulkan pada hari Sabtu akhir bulan Shafar tahun ke-13 dari kenabian Muhammad Saw. Pertemuan diselenggarakan di sebuah gedung yang bernama Darun-Nadwah.

Mereka yang hadir, antara lain sebagai berikut.
a. Utbah bin Rabi’ah dan Syaibah bin Rabi’ah wakil dari suku Bani Abdi Syamsin.
b. Harts bin Amir wakil dari suku Bani Naufal.
c. Thu’aimah bin mut’im wakil dari suku Bani Adi.
d. Nadhar bin Harits wakil dari suku Bani Abdud Dar.

Peserta yang hadir berjumlah lebih kurang seratus orang yang terdiri atas kepala dari kabilah-kabilah di kota Mekah dan sekitarnya. Adapun yang dibicarakan dalam rapat tersebut adalah bagaimana cara menghentikan dakwah Nabi Muhammad Saw. dan semangat Islam yang telah menyala-nyala terutama di kota Yatsrib. Setelah rapat dimulai, ada yang mengemukakan pendapat, “Sebaiknya dijaga saja rumah Muhammad agar tidak berani keluar.” Ada pula yang mengusulkan, “Lebih baik Muhammad dipenjara dalam rumah dan makanan cukup di lemparkan saja.“Kemudian ada seorang yang berpendapat, “Sebaiknya, Muhammad ditangkap saja lalu dijerat dan dimasukkan ke dalam peti sampai ia binasa.”Akhirnya Abu Jahal mengusulkan, “Muhammad harus dibunuh secepatnya. Dengan mengambil lima orang pemuda suku Quraisy yang gagah perkasa dan berani untuk memancung kepala Muhammad.” Apabila kelima pemuda telah membawa Muhammad ke hadapan kita, kita harus memberi hadiah paling sedikit 1000 dinar.” Pendapat dan usulan Abu Jahal disetujui dan akhirnya rapat ditutup.

2. Sahabat yang Menyertai Nabi Muhammad Saw. Ketika Hijrah ke Yatsrib

Sesudah malaikat Jibril menyampaikan wahyu , ia berkata kepada Nabi Muhammad saw., “Wahai Rasulullah! janganlah engkau tidur malam ini di atas tempat tidur engkau yang telah biasa tidur di atasnya. Sesungguhnya, Allah menyuruh engkau supaya berangkat hijrah ke Yatsrib.”

Setelah turun surah perintah hijrah, Nabi Muhammad Saw. mempersiapkan segala sesuatunya untuk hijrah ke Yatsrib. Ada beberapa sahabat yang menyertainya atau membantunya ketika hijrah ke Yatsrib antara lain sebagai berikut;

Abu Bakar ra

Sesudah mendapat perintah dari Allah Swt. untuk berhijrah, Nabi Muhammad Saw. pergi ke rumah Abu Bakar. Di hari yang panas, dengan bertutup muka dan kepala beliau sampai dirumah Abu Bakar. Abu Bakar terkejut melihat kedatangan Rasulullah Saw. yang terburu-buru. Setelah masuk, beliau segera duduk dan berkata kepada Abu Bakar, “Allah Ta’ala telah mengizinkan aku ke luar dan hijrah (dari Mekah ke Yatsrib).“  

Abu Bakar menjawab, “Berteman dengan saya, ya Rasulullah?” Jawab Nabi Muhammad Saw., “ya dengan izin Allah.” Kemudian Abu Bakar ra menangis bahagia. Lalu ia berkata, “Ya Rasulullah! Ambilah salah satu dari kedua ekor unta saya untuk kendaraan Tuan.”

Nabi Muhammad Saw. memilih unta yang terbaik kepunyaan Abu Bakar yang baru saja dibelinya dengan harga 800 dirham. Unta Itu bernama AlQushwa. Selanjutnya Nabi Muhammad Saw. pulang ke rumahnya.  

Abu Bakar berkemas-kemas dan memerintahkan keluarganya mempersiapkan bekal untuk perjalanan jauh. Asma dan Aisyah putrinya menyiapkan bekal seperti makanan dan pakaian. Abu Bakar juga berpesan kepada Abdullah, putranya supaya setiap hari mendengarkan komentar orangorang Quraisy tentang kepergiannya dengan Rasulullah Saw. Kepada pembantunya, Amir bin Fuhairah untuk menggembala kambingnya di dekat Gua Tsur agar air susunya dapat dijadikan untuk minum. Demikian juga kepada pembantunya yang lain yang bernama Abdullah bin Uraiqith, supaya pada hari yang ditentukan ia datang ke Gua Tsur disuruh menunjukkan jalan kemudian ke Yatsrib bersama-sama dengan Amir bin Fuhairah.

Ali bin Abi Thalib  

Setelah ke rumah Abu Bakar, Nabi Muhammad Saw. memanggil Ali bin Abi Thalib. Rasulullah Saw. berpesan kepada Ali agar bermalam dan tidur di tempat tidur beliau, seraya berselimut dengan selimut yang biasa dipakai oleh beliau. setiap beliau tidur malam hari. Pesan beliau yang lain kepada Ali adalah supaya barang-barang milik orang lain yang dititipkan kepada Rasulullah Saw. dikembalikan kepada pemiliknya. Sesudah itu hendaklah Ali segera menyusul berhijrah ke Yatsrib bersama keluarga Nabi Muhammad Saw.

Setelah matahari tenggelam, Rasulullah Saw. dan Abu Bakar bersiap-siap berangkat hijrah. Pada saat yang sama, di luar rumah Rasulullah Saw., telah berkumpul para pemuda pilihan untuk membunuh Nabi Muhammad Saw. Ali lalu tidur di tempat tidur Rasulullah dan berselimut dengan selimut beliau. Oleh karena itu, jika para pengepung mengintai rumah, kelihatanlah oleh mereka bahwa Nabi Muhammad Saw. sedang tidur.

Rasulullah kemudian meninggalkan rumah tanpa diketahui oleh musuhnya. Sampai malam hari, para pengepung masih menunggu Rasulullah Saw. keluar. Mereka marah setelah mengetahui bahwa yang tidur bukan Nabi Muhammad Saw., melainkan Ali.

Mereka bertanya kepada Ali tentang keberadaan Rasulullah Saw. Ali menjawab tidak tahu. Kemudian Ali ditarik ke luar dan dibawa ke dalam masjid. Ali dipukuli dan ditendang oleh mereka agar menunjukkan tempat persembunyian Rasulullah Saw. Namun, Ali tetapi menjawab tidak tahu.

Setelah mengembalikan barang-barang titipan kepada pemiliknya, diam-diam Ali bersama keluarga Rasulullah serta keluarga Abu Bakar berangkat hijrah menyusul Nabi Muhammad Saw. dan bertemu beliau di Quba. Rombongan yang ikut berhijrah adalah Fatimah, Ummu Kultsum, Saudah, Ummu Aiman dan anaknya yang bernama Usamah, Ummu Ruman (istri Abu Bakar) dan anak-anaknya yaitu Aisyah, Asma’ dan Abdullah.

3. Upaya Nabi Muhammad Saw. dan Para Sahabat dalam Mengatasi Ancaman Kafir Quraisy ketika Hijrah Ke Yatsrib 

a. Bersembunyi di Gua Tsur

Pernahkah kalian mendengar atau melihat tentang Gua Tsur? Gua Tsur terletak di gunung Tsur. Di gua inilah Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy. Beliau sampai di Gua Tsur ini pada waktu tengah malam. Setelah dibersihkan dari binatang dan bebatuan oleh Abu Bakar, Rasulullah Saw. masuk ke gua tersebut untuk bersembunyi. Kemudian Allah Swt. menyuruh laba-laba yang beribu-ribu jumlahnya bersarang di muka Gua Tsur. Allah Swt. juga menyuruh burung merpati liar supaya bersarang dan bertelur di tempat tersebut. Oleh sebab itu, pintu Gua Tsur penuh dengan sarang laba-laba di atas serta sarang dan telur merpati di bawahnya.

Ketika tiba di Gua Tsur, pencari jejak dan para pemuda yang bersenjata bingung karena kehilangan jejak Rasulullah Saw. Ke mana selanjutnya, Apakan masuk ke dalam gua ataukah naik ke atas gua? Seandainya Rasulullah Saw. dan Abu Bakar masuk ke dalam gua, tentu banyak telur burung merpati yang pecah dan sarang berserakan, serta sarang laba -laba akan rusak dan hancur. Padahal di pintu gua tidak ada satu pun telur yang pecah dan sarang laba-laba yang hancur.

Akhirnya mereka kembali dengan tangan hampa serta hati yang kesal. Rasulullah Saw. yang berada dalam gua mendengar dengan jelas perkataan mereka. Sedikit pun Nabi Muhammad Saw. tidak merasa cemas karena beliau percaya bahwa Allah Swt.yang akan memberi pertolongan. 

Selama di Gua Tsur, Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar dibantu beberapa orang berikut;

1) Abdullah (putra Abu Bakar) membawa berita dari Mekah, terutama berita tentang Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar. Pada pagi hari, dia kembali ke Mekah dan pada malam harinya melaporkan setiap ada kejadian kepada Rasulullah Saw. 

2) Asma (Putri Abu Bakar) setiap petang membawa makanan dari rumah dan diberikan kepada Rasulullah Saw. dan Abu Bakar. Keesokan harinya, ia ikut kembali ke Mekah bersama saudaranya. 

3) Amir bin Fuhairah (pembantu Abu Bakar) setiap pagi menggembala kambingnya sampai ke Gua Tsur. Di sana, diperasnya air susu kambing yang digembalanya untuk diminum oleh Rasulullah Saw. dan Abu Bakar. Setiap petang, ia mengirim kambingnya pulang ke Mekah. Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari tiga malam tanpa kekurangan makanan dan minuman. 

b. Nabi Muhammad Saw. Menyamar sebagai Penunjuk Jalan

Pada hari keempat, Rasulullah Saw. beserta Abu Bakar meninggalkan Gua Tsur. Rasulullah Saw. mengendarai unta kepunyaan Abu Bakar yang bernama Al-Qushwa bersama dengan Abdullah bin Uraigith, sedangkan Abu Bakar mengendarai untanya yang lain bersama dengan Amir bin Fuhairah. Mereka menyusuri tepi Laut Merah menuju Yatsrib. Abdullah bin Uraiqith dan Amir bin Fuhairah adalah orang yang diberi upah oleh Abu Bakar untuk menunjukan jalan ke Yatsrib.

Dalam perjalanan, Abu Bakar sering ditegur dan disapa oleh orang-orang yang mengenalinya. Hal ini dikarenakan Abu Bakar adalah seorang bangsawan dan hartawan yang sering berpergian jauh untuk berdagang. Berbeda dengan Rasulullah Saw. Beliau hampir tidak pernah berpergian jauh dan bukan seorang hartawan sehingga dalam perjalanan beliau tidak dikenal orang lain. Pada suatu hari, Abu Bakar bertemu dengan seseorang, dan orang itu bertanya kepadanya, “Siapakah yang bersamamu?”

Abu Bakar menjawab, “inilah sahabatku yang menunjukkan jalan untuk pergi ke Yatsrib.”

Mendengar jawaban Abu Bakar, Nabi Muhammad Saw. hanya diam. Karena beliau mengerti apa yang dimaksud oleh Abu Bakar

c. Allah Melindungi Nabi Muhammad Saw. dari Kejaran Suraqah

Kaum kafir Quraisy gagal menangkap Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar ketika di Mekah. Kemudian, mereka mengerahkan suku-suku untuk mencari dan menemukan Rasulullah Saw. Mereka juga mengumumkan kepada masyarakat yang dapat menangkap Nabi akan mendapat hadiah seratus ekor unta. Dengan pengumuman ini, setiap orang ingin mencari dan menemukan Rasulullah. Salah satunya adalah Suraqah.

Kepala suku Bani Mudlij yang bernama Suraqah mendengar dari seseorang bahwa Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar telah melintas di dekat dusun Qudaidin. Dengan mengendarai kuda, ia telah sampai di belakang Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar.  

Abu Bakar berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah! ada orang yang mengejar kita! Sekarang kita tentu tertangkap oleh musuh.”

Tanpa memalingkan muka ke belakang, Rasulullah Saw. menjawab, “Hai sahabatku, jangan bersusah hati karena bahwasanya Allah bersama kita, bukan?” Kemudian beliau berdoa kepada Allah. Tergelincirlah kuda Suraqah dan ia terjatuh ke tanah. Suraqah, dengan menahan rasa sakit bangun dan kembali menaiki kuda untuk mengejar Rasulullah Saw. Setelah dekat dengan Rasulullah Saw., kejadian seperti itu terulang lagi. Kuda Suraqah tergelincir lagi dan Suraqah terjatuh. Peristiwa ini terjadi sampai tiga kali.

Akhirnya Suraqah minta maaf kepada Rasulullah Saw. dan dimaafkan segala perbuatan Suraqah. Nabi Muhammad Saw. berpesan agar jangan menyiarkan kepergian beliau ke Yatsrib kepada kaum kafir Quraisy di Mekah. 

Terimakasih atas kunjungannya, untuk dapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI

atau gabung Group kami;

Youtube ;(Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)
Telegram ; 
(Klik DISINI)
Bip ; 
(Klik DISINI)

Ùˆ ØµÙ„Ù‰ على سيدنا محمد Ùˆ على أله
 Ùˆ صحبه أجمعين
ثم السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Protected by Copyscape


0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Kunci Jawaban - 3.1 Kementerian Agama dan Sistem Deteksi Dini Konflik - Pelatihan Deteksi Dini: Analisa Faktor Konflik - Pintar Kemenag

     السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا محمد Ùˆ على أله  Ùˆ صحبه أجمعين Salam Sahabat  Hanap...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI