Breaking News

02 Desember 2022

Percakapan Nabi Sulaiman dan Tanaman, Ekologi Spiritual di Masa Kenabian

www.hanapibani.com

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله و الحمد لله
اللهم صل و سلم على سيدنا محمد و على أله
 Ùˆ صحبه أجمعين

Salam Sahabat Hanapi Bani.

Nabi Sulaiman mengerti bahasa bermacam-macam makhluk hidup di alam semesta. Kisah yang terkenal di kalangan kaum muslimin adalah ketika Nabi Sulaiman berbicara dengan binatang. Namun, sebenarnya terdapat kisah lain yang menyebutkan bahwa Nabi Sulaiman juga bisa berbincang dengan tanaman. Melalui perbincangan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dengan tanaman, muncul konsep ekologi spiritual kenabian pada masanya.


Ekologi spiritual menekankan pentingnya dimensi spiritual dalam merawat alam karena alam tidak layak dieksplorasi habis-habisan. Lingkungan alam yang meliputi makhluk hidup seperti tanaman, hewan, maupun benda mati seperti bebatuan, air, dan tanah sangat erat kaitannya dengan keperluan hidup manusia. Bagi manusia yang beragama, sumber daya alam merupakan bekal berharga yang menjadi sarana beribadah kepada Tuhannya dan dapat diwariskan untuk generasi berikutnya. 


“Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al-Hasan melalui Qatadah mengatakan bahwa ketika Nabi Sulaiman ‘alaihis salam selesai membangun Baitul Maqdis, dia memasuki tempat shalat dan tiba-tiba di hadapannya ada segerombol semak-semak yang berwarna hijau. Ketika Beliau selesai shalat, semak-semak itu bersuara, ‘Tidakkah engkau akan bertanya siapa aku ini?’ Nabi Sulaiman ‘alaihis salam menjawab, ‘Ya siapa engkau ini?’ Semak-semak itu menjawab, ‘Aku adalah semak-semak yang bernama ini dan itu, serta merupakan obat untuk penyakit ini dan itu,’” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyail Ulum: 1990], halaman 68).


Nabi Sulaiman juga menggunakan tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan. Salah satu buktinya adalah tanaman yang pernah dimanfaatkan oleh Beliau juga digunakan untuk keperluan yang sama oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam Kitab Thibbun Nabawi, Al-Hafiz Adz-Dzahabi menjelaskan tentang khasiat Naurah, sejenis limau perontok rambut untuk area pribadi sebagai berikut:


“Telah diriwayatkan oleh Ummu Salamah radliyallahu ‘anha bahwa Nabi Muhammad shallalllahu ‘alaihi wa sallam mempergunakan Naurah sebagai perontok rambut. Beliau memulai dengan bagian-bagian yang pribadi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Ada hadits marfu’ yang menyebutkan bahwa Nabi Sulaiman ‘alaihis salam adalah orang pertama yang menggunakan Naurah, yaitu limau/jeruk perontok rambut sebelum mandi,” (Adz-Dzahabi, 1990: 200).


Upaya pemanfaatan limau perontok rambut tersebut ternyata dilanjutkan oleh Nabi Muhammad shallalllahu ‘alaihi wa sallam dan dianjurkan untuk umatnya. Riwayat tentang penggunaan limau perontok rambut tertulis sebagaimana catatan dari Al-Hafiz Adz-Dzahabi sebagai berikut:


“Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mempergunakan limau perontok rambut secara teratur dan bahwa suatu ketika Beliau bersabda, sebaiknya engkau juga mempergunakannya.”


Koleksi dan perbanyakan tanaman yang bermanfaat bagi manusia telah dilakukan oleh Nabi Sulaiman. Budidaya tanaman pangan maupun tanaman herbal yang berkhasiat obat merupakan konsep penting ekologi spiritual. Dalam riwayat yang lain, Nabi Sulaiman juga memiliki kebun koleksi tanaman yang bermanfaat untuk berbagai keperluan. Hasil dari tanaman kebun itu tidak hanya dapat dinikmati manusia, tetapi juga untuk hewan ternak dan hewan liar.


“Ibnu Jarir, Ibnu Hatim, dan lainnya meriwayatkan dari hadits Ibrahim bin Thuhman, dari Atha’ bin Sa’ib, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda Sulaiman, Nabi Allah, setiap kali shalat, ia melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon itu, ‘Siapa namamu?’ Pohon menjawab, ‘Namaku ini dan itu.’ Sulaiman kemudian berkata, ‘Untuk apa kau tumbuh? Jika memang untuk menjadi tanaman, tumbuhlah, dan jika untuk makanan hewan, tumbuhlah,’” (Ibnu Katsir, Qashashul Anbiya, [Makkah, Maktabah Ath-Thalib Al-Jama’i: 1988 M], halaman 599).


Keunikan tanaman-tanaman bermanfaat yang tumbuh di berbagai belahan dunia selalu sesuai untuk mencukupi kebutuhan manusia di daerah tempat dia tumbuh. Misalnya, tanaman pangan di daerah tropis yang berbeda dengan tanaman pangan di daerah subtropis akan sesuai dengan kondisi kebutuhan energi manusia yang berbeda iklim lingkungannya tersebut.


Tanaman obat yang tumbuh di lingkungan berbeda-beda menjadi kajian etnomedisin bagi para ahli pengobatan. Bahkan, Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran pernah merekomendasikan agar setiap penderita sakit harus diobati dengan tumbuh-tumbuhan yang berasal dari negerinya sendiri.


Tanaman buah juga selalu memberikan nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan manusia dan musim yang dialami. Oleh karena itu, musim buah selalu berganti karena menyediakan kebutuhan gizi manusia yang selalu dinamis.


Akhir-akhir ini, para peneliti melalui aktivitas riset dan percobaan sedang berusaha menguak bahasa segala makhluk hidup yang ada di dunia, termasuk bahasa tanaman. Kita perlu mengapresiasi upaya dan ikhtiar-ikhtiar dalam bentuk riset dan eksperimen tersebut.


Sebagai bagian dari manusia yang beragama, kaum muslimin selayaknya berupaya untuk menerapkan ekologi spiritual. Gerakan menanam pohon masih sangat relevan untuk terus digalakkan. Selain mendukung ketersediaan tanaman sebagai sumber daya alam yang kaya manfaat. Upaya tersebut juga memiliki arti agar tanaman tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi di masa yang akan datang. 


Ustadz Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti farmasi.


Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang "Percakapan Nabi Sulaiman dan Tanaman, Ekologi Spiritual di Masa Kenabian", semoga bermanfa'at. 

Terimakasih atas kunjungannya, mohon doa' agar kami sekeluarga diberikan kesehatan dan blog ini terus berkembang serta berguna bagi semua orang.
Memberi manfa'at baik di dunia maupun di akhirat.

Untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami  HANAPI BANI 

atau gabung Group kami;

Youtube ;(Klik DISINI)
Komunitas WA ;(Klik DISINI)
WA 1 ; (Klik DISINI)
WA 2 ; (Klik DISINI)
WA 3 ; (Klik DISINI)
WA 4 ; (Klik DISINI)

WA 5 ; (Klik DISINI)
WA 6 ; (Klik DISINI)
WA 7 ; (Klik DISINI)
WA 8 ; (Klik DISINI)
WA 9 ; (Klik DISINI)
WA 10 ; (Klik DISINI)
WA 11 ; (Klik DISINI)
WA 12 ; (Klik DISINI)
WA 13 ; (Klik DISINI)
WA 14 ; (Klik DISINI)
WA 15 ; (Klik DISINI)
Telegram ; (Klik DISINI)
Bip ; (Klik DISINI)
Halaman FB 
(Klik DISINI)

Ùˆ ØµÙ„Ù‰  Ø§Ù„له Ø¹Ù„Ù‰ سيدنا محمد Ùˆ على أله
 Ùˆ صحبه أجمعين
ثم السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Protected by Copyscape

0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Kritik terhadap Pelaksanaan AKG: Menghadapi Kendala Teknis dan Konten yang Tak Kunjung Usai

السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا محمد Ùˆ على أله  Ùˆ صحبه أجمعين Salam Sahabat  Hanapi Bani . ...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI