Breaking News

05 Agustus 2017

Banyak yang Poligami karena Nafsu tapi Berkedok Sunnah

Hasil gambar untuk poligami


Assalaamu'alaikum Sahabat Hanapi bani.

Hidup sendiri memang sangat susah. Jangankan kita didunia, Nabi Adam sewaktu di surga aja merasa kesepian karena tanpa adanya seorang Istri.
Ingin banyak istri itu mungkin keinginan yang wajar bagi setiap laki-laki, tapi harus di ingat, itu cuman nafsu atau apa?
Lagi pula kewajiban seorang suami terhadap isteri itu sangatlah besar.

Jangan sampai satu isteri saja kewajiban sudah terbengkalai, eh mau nambah lagi.....

Alkisah ada seorang suami yang memiliki istri cantik, penurut, sabar dan sangat taat pada suaminya, hendak mengutarakan keinginannya menikah lagi, "Maaa, bagamaina menurutmu, bila abang nikah lagi?"
"Emang kenapa Bang? Apa aku sudah tidak menarik lagi? Apa aku sudah tidak bisa menjadi istri yang baik?" Jawab istrinya.
Suami segera menjawab, "Ooo, tidak-tidak sayang. Kau tetap istriku yang paling cantik, dan pandai berbakti pada suami. Abang hanya ingin membantu sesama, ibadah dan melaksanakan sunnah Rasul!"
"Hemm... Jadi itu alasannya. Baik Bang, aku setuju dan mendukungmu kalau alasannya untuk membantu sesama, ibadah dan sunnah Rasul. Bahkan saya carikan dua istri sekaligus!" Jawab istrinya serius.
Dengan penuh semangat dan hati berbunga-bunga sang suami memuji, "Kamu memang istri yang shalihah. Kapan Abang akan dikenalkan?"
"Besok pagi Bang, Mama akan antarkan."
Maka pagi harinya sang istri menepati janjinya, ia mengantarkan sang suami pergi ke sebuah rumah. Setelah pintu diketuk, keluarlah seorang perempuan. "Kenalkan Mas, ini Mbah Wagini Janda Usia 60 tahun," kata sang istri.
"Lho...kok..." suami kaget.
"Kenapa Bang, kok kaget? Katanya mau menolong sesama, ibadah dan sunnah Rasul. Sudah berapa banyak kitab hadits dan Sirah Nabi yang Abang baca? Masak tidak sampai pada kisah siapa saja yang dinikahi Nabi!?"
"Calon yang kedua Mbah Wagiyem, janda usia 65 tahun Bang. Dari Mbah Wagini kita langsung ke Mbah Wagiyem..." Lanjut istrinya.
Suami sambil kelimpungan berkata, "Eee...anu Maaa... Kalau gitu, Abang ngamalin sunnah Rasul yang lain aja!"
"Makanya Bang, kalau mau nikah lagi karena nafsumu, jangan bawa-bawa sunnah Rasul segala! Kalau mau tahu, ini nama-nama istri Rasulullah yang sudah tua dan janda. Bandingkan dengan sekarang yang berdalih sunnah poligami tapi hanya mau menikahi cewek cantik dan usianya masih muda.

1. Saudah binti Zam’ah Ra., janda 70 tahun saat dinikahi Nabi Saw. yang berusia 52 tahun. Saudah wanita berkulit hitam, janda dari sahabat Nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Punya 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama. Alasannya Rasulullah menikahinya supaya menjaga keimanan Saudah dari teror dan gangguan kaum musyrikin.
2. Ummu Salamah Ra., janda 62 tahun dan Rasulullah 56 tahun. Adalah putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar. Alasan dinikahi karena perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah.
3. Ummu Habibah Ra., janda 47 tahun dan Rasulullah 57 tahun. Mantan istri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai karena suaminya pindah agama Nasrani. Alasan dinikahi untuk menjaga Ummu Habibah dari pemurtadan.
4. Juwairiyyah bin Al-Harits Ra., janda 65 tahun dan Nabi 57 tahun. Tawanan perang yang tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan pertamanya. Dinikahi Nabi karena petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga keimanannya.
5. Shafiyah binti Huyai Ra., 2 kali janda, usia 53 tahun dan Rasulullah 58 tahun. Wanita Muslimah dari kalangan Yahudi Bani Nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya. Rasulullah menikahinya demi menjaga keimanan Shafiyyah dari boikot dan teror orang Yahudi.
7. Maimunah Binti Al-Harits Ra., janda 63 tahun dan Rasulullah 58 tahun. Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza dari kalangan Yahudi Bani Kinanah. Dinikahi Rasulullah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan Bani Nadhir.
8. Zainab binti Khuzaimah Ra., janda 50 tahun dan Rasulullah 58 tahun. Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin. Dinikahi sebagai petunjuk Allah untuk bersama-sama menyantuni anak yatim dan orang yang lemah. Wallahu a'lam bissawab."

Protected by Copyscape
0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Kunci Jawaban 3.3 Shifting Paradigm Pendidikan Islam lnklusif - Bagian 3 - Pelatihan Pembelajaran Inklusif pada Madrasah - Pintar Kemenag

  السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا محمد Ùˆ على أله  Ùˆ صحبه أجمعين Salam Sahabat  Hanapi Bani ....

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI