Breaking News

09 November 2019

Nadiem Makarim Rancang Sistem Belajar Berbasis Aplikasi, Minta Waktu 100 Hari


Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan permintaan kepada Presiden Jokowi agar diberi waktu 100 hari untuk membuat perubahan sistem belajar berbasis aplikasi.





Presiden Jokowi yang menceritakan soal permintaan Nadiem Makarim tersebut.
"Mas menteri minta "beri waktu saya pak 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu'," kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11).


Presiden Jokowi menyebut "Mas Menteri" merujuk kepada mantan CEO Gojek berusia 35 tahun tersebut.
"Tapi yang lebih detilnya kalau mas menteri ini sudah belanja masalah ke mana-mana. Kemarin sudah saya perintahkan jangan hanya melihat universitas, SMA, SMK, SMP, SD, TK di Jakarta saja atau di Jawa saja. Tolong lihat juga NTT yang pelosok, di Maluku yang pelosok, di Papua juga yang pelosok. Perbedaannya kayak apa, pendekatannya kayak apa? Apakah pendekatan seperti yang dirancang cocok atau perlu digeser sedikit," jelas Presiden.
Presiden Jokowi meminta Nadiem menyampaikan laporan setelah melihat berbagai sekolah di berbagai daerah tersebut.

"Jadi nanti saya sudah membayangkan kalau itu betul-betul bisa terlaksana akan ada perubahan besar, cara mengajar, cara interaksi antara murid dan guru, sistemlah yang bekerja, dengan aplikasi sistem," tegas Presiden.
Presiden Jokowi mengakui ada banyak pihak yang kaget karena ia menunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.

"Karena (Nadiem) bukan dari dunia pendidikan, bukan juga guru besar pendidikan, tidak memiliki background pendidikan, tetapi sekali lagi ini kami ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda karena dunia berubah begitu sangat cepatnya. Disrupsi teknologi ini harus disikapi dan diperlukan orang yang bisa cepat merespon perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton, tidak akan kita bisa melompat," tambah Presiden.

"Beliau sampaikan ke saya 'Bisa Pak,tapi berikan waktu saya'. Saya beri waktu. Boleh. Kita lihat. Saya gak mau rutinitas. Intinya itu. Bapak ibu yakin tidak? Dari apa yang disampaikan Mas Menteri ke saya, saya meyakini beliau bisa melakukan itu. Kalau itu terjadi. Nah, itulah yang namanya lompatan," kata Presiden.


Baca juga: Nadiem Makarim Minta Masyarakat Tidak Panik Terkait Perubahan Kurikulum
0 Comments

Tidak ada komentar:

Translate

Artikel Terbaru

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

  Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Majelis Masyayikh السلام عليكم Ùˆ رحمة الله Ùˆ بركاته بسم الله Ùˆ الحمد لله اللهم صل Ùˆ سلم على سيدنا...

Powered by BeGeEm - Designed Template By HANAPI